28 July
Militer Mesir mengganas, 200 demonstran gugur dan 4500
cedera di lapangan Rabiah al-Adawiyah
AOC - Jumlah korban gugur di lapangan Rabiah al-Adawiyah
meningkat menjadi 200 orang lebih dan sekitar 4500 orang cedera, setelah
militer Mesir melakukan pennyerbuan biadab pada Sabtu (27/7/2013) dini hari
terhadap massa demontran di lapangan yang berada di Nasr City, ibukota Kairo,
menurut laporan tim medis seperti dikutip stasiun TV Al-Jazeera.
Tim medis juga melaporkan serangan militer Mesir juga
menewaskan puluhan massa demonstran pendukung Mursi di jalan raya bandara
Kairo.
Dokter Yusuf Tal’at, salah seorang dokter di rumah sakit
lapangan, mengatakan kepada TV Al-Jazeera bahwa semua cedera yang dialami
ratusan korban merupakan cedera mematikan, mayoritas di daerah kepala dan
leher. Dokter itu menambahkan bahwa rumah sakit lapangan penuh dengan korban
dan tidak siap menerima pasien dengan jumlah yang sedemikian besar dan jenis
cedera tersebut.
Lebih jauh dokter Tal’at menyatakan media center pada rumah
sakit lapangan itu telah dialihkan sebagai ruang untuk menerima para korban
serangan militer. Serambi masjid jami’ Rabiah al-Adawiyah melakukan hal yang
sama untuk merawat para korban.
Dokter Tal’at menyerukan kepada Departemen Kesehatan dan
Bulan Sabit Merah Mesir untuk turut merawat para korban yang ratusan di
antaranya tidak mendapatkan perawatan medis. Rumah sakit lapangan hanya
memiliki 5 mobil ambulance untuk mengevakuasi para korban. Hal itu mendorong
warga untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit lainnya dengan kendaraan pribadi
atau ditandu, yang justru memperberat cedera korban.
Dokter Tal’at menyebut kebrutalan militer terhadap para
demonstran di lapangan Rabiah al-Adawiyah sebagai “bencana kemanusiaan”dan
“hari ini akan senantiasa menjadi hari aib dalam sejarah kemanusiaan”.
Koresponden stasiun TV Al-Jazeera di Kairo Abdu Bashir Hasan
melaporkan Departemen Pertahanan Mesir telah mengerahkan lebih banyak pasukan
bantuan ke kawasan-kawasan bentrokan di sekitar lapangan Rabiah al-Adawiyah.
Sementara itu demonstrasi massa pendukung Mursi di lapangan Nahdhah di Kairo
juga terus berlangsung, di tengah suasana kemarahan para demonstran akibat
jatuhnya banyak korban demonstran di lapangan Rabiah al-Adawiyah.
Koresponden TV Al-Jazeera melaporkan massa pendukung seruan
Mentri Pertahanan Jendral Abdel Fattah al-Sisi telah menghentikan aksi mereka
di lapangan Tahrir pada Sabtu pagi.
Sebelumnya Kepala Kantor TV Al-Jazeera Mesir Abdul Fattah
Fayed menyatakan kepolisian telah menembakkan gas air mata untuk mencegah massa
demonstran mendirikan tenda-tenda jauh dari lapangan Rabiah al-Adawiyah akibat
semakin membanjirnya massa demonstran.
Wartawan Mesir Amru Salamah melaporkan tembakan peluru tajam
terdengar keras di kawasan itu bersamaan dengan pergerakan maju truk-truk
militer dan naiknya para sniper militer ke bangunan-bangunan sekitar.
Wartawan lainnya Muhammad Khalifah melaporkan kesaksiaannya
kepada TV Al-Jazeera bahwa aparat keamanan melakukan serangan bertahap terhadap
massa demonstran di lapangan Rabiah al-Adawiyah. Dimulai dengan tembakan gas
air mata, dan berlanjut dengan tembakan peluru tajam sehingga menewaskan
puluhan massa demonstran.
Di pihak lain Departemen Pertahanan Mesir dalam
pernyataannya menegaskan pasukan keamanan berhasil menghalau sekelompok massa
demonstran dari lapangan Rabiah al-Adawiyah yang mencoba memutus jalur lintasan
kendaraan umum di awal blok Jembatan 6 Oktober. Derpartemen Pertahanan
mengatakan “berhasil mencerai-beraikan kelompok massa tersebut dan melancarkan
arus kendaraan umum”. [arrahmah/www.al-khilafah.org\#tbm]
No comments:
Post a Comment